Kamis, 17 Mei 2012

IKATAN KIMIA


Ikatan adalah gaya-gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul. Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut :
*             Atom yang satu melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron)
*             Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan
*             Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom yang berikatan

Sebuah ikatan dikatakan ikatan kimia apabila antar reaksi atom melibatkan pelepasan energi lebih dari 42 kJ per mol atom.
Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur. Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat. Salah satu petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya satu golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIII A atau golongan 18 (gas mulia). Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia, atom-atom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia. Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium). Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet.
Periode
Unsur
Nomor Atom
K
L
M
N
O
P
1
He
2
2





2
Ne
10
2
8




3
Ar
18
2
8
8



4
Kr
36
2
8
18
8


5
Xe
54
2
8
18
18
8

6
Rn
86
2
8
18
32
18
8

Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka ikatan kimia dibedakan menjadi :
1.      Ikatan Ion (Elektrovalen)
*      Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion).

*      Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai hukum Coulomb).
*      Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.


Contoh   : senyawa MgCl2, AlF3 dan MgO
Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara lain :
*        Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan halogen (VIIA)
Contoh : NaF, KI, CsF
*        Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan oksigen (VIA)
Contoh : Na2S, Rb2S,Na2O
*        Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan oksigen (VIA)
Contoh : CaO, BaO, MgS

Sifat umum senyawa ionik :
*      Titik didih dan titik lelehnya tinggi
*      Keras, tetapi mudah patah
*      Penghantar panas yang baik
*      Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit)
*      Larut dalam air
*      Tidak larut dalam pelarut/senyawa organik (misal : alkohol, eter, benzena)

2.      Ikatan Kovalen
*      Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan.
*      Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
*      Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
*      Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama.
*      Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).

                        Ada 3 jenis ikatan kovalen :
ü  Ikatan Kovalen Tunggal
Contoh 1 :
*             Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H2
                          
*             Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He).
*             Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat sepasang elektron yang dipakai bersama.
Contoh 2 :
v Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F membentuk molekul HF

v Atom H memiliki 1 elektron valensi sedangkan atom F memiliki 7 elektron valensi.
v  Agar atom H dan F memiliki konfigurasi elektron yang stabil, maka atom H dan atom F masing-masing memerlukan 1 elektron tambahan (sesuai dengan konfigurasi elektron He dan Ne).
v  Jadi, atom H dan F masing-masing meminjamkan 1 elektronnya untuk dipakai bersama.
ü  Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Contoh :
*            Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2

*            Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2.
*            Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.
                             

ü  Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
            Contoh 1:
*             Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul N2

*             Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3.
*             Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.
                                 
Contoh 2:
*             Ikatan antara atom C dengan C dalam etuna (asetilena, C2H2).

*             Atom C mempunyai 4 elektron valensi sedangkan atom H mempunyai 1 elektron.
*             Atom C memasangkan 4 elektron valensinya, masing-masing 1 pada atom H dan 3 pada atom C lainnya.

                        
Perbedaan antara Senyawa Ion dengan Senyawa Kovalen

No
Sifat
Senyawa Ion
Senyawa Kovalen
1
Titik didih
Tinggi
Rendah
2
Titik leleh
Tinggi
Rendah
3
Wujud
Padat pada suhu kamar
Padat,cair,gas pada suhu kamar
4
Daya hantar listrik
Padat = isolator
Lelehan = konduktor
Larutan = konduktor
Padat = isolator
Lelehan = isolator
Larutan = ada yang konduktor
5
Kelarutan dalam air
Umumnya larut
Umumnya tidak larut
6
Kelarutan dalam trikloroetana (CHCl3)
Tidak larut
Larut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar