Kamis, 17 Mei 2012

REAKSI-REAKSI KIMIA


Reaksi kimia merupakan pusat perhatian dari ilmu Kimia. Reaksi kimia merupakan suatu proses, dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi terbentuk dari beberapa zat aslinya, yang disebut pereaksi. Biasanya suatu reaksi kimia disertai oleh kejadian-kejadian fisis, seperti perubahan warna, pembentukan endapan atau timbulnya gas. Dengan mengetahui beberapa sifat jenis reaksi, kita dapat menerangkan reaksi-reaksi kimia lebih mudah sehingga menjadi lebih mudah untuk dipahami. Ciri - ciri reaksi kimia : Terbentuknya endapan, Terbentuknya gas, Terjadinya perubahan warna, Terjadinya perubahan suhu atau temperatur.
1 . Terjadi Pembentukan Endapan
Ketika mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadang-kadang terbentuk suatu senyawa yang tidak larut, berbentuk padat, dan terpisah dari larutannya. Padatan itu disebut dengan endapan (presipitat).
2. Terjadi Pembentukan Gas
Secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk ditunjukkan dengan adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang direaksikan. Adanya gas dapat diketahui dari baunya yang khas, seperti asam sulfida (H2S) dan amonia (NH3) yang berbau busuk.
3. Terjadi Perubahan Warna
            Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom reaktan dan pembentukan ikatan-ikatan bru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Untuk membentuk ikatan yang baru, dilepaskan sejumlah energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan energi. Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis. Reaksi yang menyerap energi panas disebut dengan reaksi endotermis. Contoh untuk perubahan warna adalah buah apel yang teroksidasi, setelah digigit warnanya akan berubah.

Beberapa warna ion daam fasa zat terlarut dalam air :
Kation
Warna
Anion
Warna
H+
Tak Berwarna
OH-
Tak Berwarna
Na+
Tak Berwarna
Cl-
Tak Berwarna
K+
Tak Berwarna
S2-
Tak Berwarna
Mg+
Tak Berwarna
NO3
Tak Berwarna
Ba2+
Tak Berwarna
SO42-
Tak Berwarna
NH4-
Tak Berwarna
CrO42-
Kuning
Ni+
Hijau
Cr2O72-
Jingga
Fe3-
Cokelat
PO43-
Tak Berwarna
Cu2+
Biru
MnO4-
Ungu tua

Berdasarkan warna ion – ionnya, maka warna dari beberapa asam dan garam yang larut dalam air atau warna endapan dapat diprediksi.
·       Terbentuknya gas atau pun perubahan  volume :
CaCO3 (s)  + HCl (aq)  CaCl2 (aq) + H2O (l)
·       Terbentuknya endapan
CaCl2 (aq)  + Na2CO3 (aq)   2NaCl (aq)  + CaCO3 (s)
Endapan putih terbentuk dari reaksi diatas berupa CaCO3 (s)
·       Terjadi perubahan suhu
NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H2O (l)
·       Terbentuknya gas
NaOH (aq)  + NH4Cl (aq)    NaCl (aq) + H2O (l) + NH3 (s)
Semua perubahan yang dapat kita amati ketika terjadi reaksi kimia disebut dengan fenomena makroskopis ataupun perubahan fisis

4. Terjadi Perubahan Suhu/Temperatur
Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom pereaksi dan pembentukan ikatan-ikatan baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis, sedangkan reaksi yang menyerap energi panas disebut reaksi endotermis. Reaksi kimia terjadi pada suatu ruang yang kita sebut dbngan sistem, tempat di luar sistem disebut dengan lingkungan. Pada reaksi eksotermis, terjadi perpindahan energi panas dari sisitem ke lingkungan. Pada reaksi endotermis terjadi perpindahan energi panas dari lingkungan ke sistem.
Jenis – jenis reaksi kimia :
a.       Pembakaran
Pembakaran adalah suatu reaksi dimana suatu unsur atau senyawa bergabung dengan oksigen membentuk senyawa yang mengandung oksigen sederhana.
b.      Penggabungan (sintesis) suatu reaksi dimana sebuah zat yang lebih kompleks terbentuk dari dua atau lebih zat yang lebih sederhana (baik unsur maupun senyawa)
c.       Penguraian adalah suatu reaksi dimana suatu zat dipecah menjadi zat-zat yang lebih sederhana.
d.      Penggantian (perpindahan tanggal) adalah suatu reaksi dimana sebuah unsure pindahan unsur lain dalam suatu senyawa.
e.       Metatesisi (pemindahan tanggal) adalah suatu reaksi dimana terjadi pertukaran antara dua reaksi.
Cara teringkas untuk memberikan suatu reaksi kimia adalah dengan menulis suatu persamaan kimia berimbang yang merupakan pernyataan kualitatif maupun kuantitatif mengenai pereaksi yang terlibat. Tiap zat diwakili oleh rumus molekulnya. Menyatakan banyaknya atom-atom dari tiap macam dalam suatu satuan zat itu. Rumus molekulnya merupakan kelipatan bilangan bulat rumus empiris zat itu yang menyatakan jumlah yang mungkin dalam pertandingan yang benar atom-atom dari tiap macamnya. Tiga kelas umum reaksi yang dijumpai dengan meluas dalam reaksi kimia adalah reaksi kombinasi langsung, reaksi penukargantian sederhana dan reaksi penukargantian rangkap. Hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dalam suatu persamaan kimia berimbang memberikan dasar stokiometri. Perhitungan stokiometri mengharuskan penggunaan bobot aom unsure dan bobot molekul senyawa. Banyaknya suatu hasil reaksi tertentu yang menurut perhitungan akan diperoleh dalam suatu reaksi kimia.
Sebuah reaksi kimia juga mengubah suatu atau beberapa ikatan antara atom atom atau ion ion dalam suatu senyawa. Ketika reaksi kimia terjadi akan memutuskan ikatan yang telah terbentuk dan membuat ikatan   baru disebut dengan mikroskopis ataupun perubahan kimia. Kita dapat mengamati fenomena ini ketika terjadi reaksi kimia.
Dalam reaksi kimia biasanya juga disertai dengan perubahan ph larutan. Tingkat keasaman suatu larutan dapat ditentukan menggunakan suatu alat elektronik yang disebut dengan PH meter.
Keakuratan pengukuran pH meter yang lebih rendah dapat diukur dengan menggunakan indikatoryang biasa disebut demgan indikator universal.
Indikator diatas dijual bebas dan dapat digunakan untuk mengukur pH antara 2 sampai 11 dalam trayek pH universal 0 sampai 14.
          Kosentrasi ion hidrogen dalam air murni dan larutan netral adalah 7. Kosentrasi ion hidrogen dalam larutan asam lebih dari 10 -7 mol/L sehingga pH larutan asam kurang dari 7. Dan untuk kosentrasi ion hidrogen dalam larutan basa kuran dari 10-7 sehingga pH larutan basa yaitu lebih dari 7.
pH ataupun pOH suatu larutan ditentukan dengan berdasarkan kosentrasi larutan. Bukan berdasarkan jumlah atau banyaknya larutan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar